Sebagai
seorang muslim sebelum melakukan sholat, maka diwajibkan untuk berwudhu. Adapun
keuntungan atau terapi yang di dapatkan dari berwudhu menurut beberapa
penelitian ternyata bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Wudhu memberi manfaat antara lain : meningkatkan tekanan darah, menambah gerakan jantung, menambah jumlah sel-sel darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam tubuh, menambah kadar oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 ( Carbon dioksida ) yang keluar, serta masih banyak manfaat lainnya.
Wudhu memberi manfaat antara lain : meningkatkan tekanan darah, menambah gerakan jantung, menambah jumlah sel-sel darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam tubuh, menambah kadar oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 ( Carbon dioksida ) yang keluar, serta masih banyak manfaat lainnya.
Peneliti
bernama Muhammad Salim dari Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariah dengan
studinya tentang manfaat medis yang digali dari ibadah wudhu mengatakan, orang
yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak, kotoran debu
lebih ke dalam. Rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna
gelap. Adapun orang-orang yang teratur berwudhu, permukaan rongga hidungnya
tampak cemerlang, bersih dan tidak ada debu. Menurut pengamatan melalui
mikroskop, hidung orang-orang yang tidak berwudhu merupakan tempat pertumbuhan
kuman dalam jumlah besar yang cepat penularannya. Adapun orang yang selalu
berwudhu hidung mereka tampak bersih dari kuman.
Penelitian
itu juga menjelaskan pentingnya memasukkan air ke hidung sekali saja ketika
berwudhu karena dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan
memasukkan air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan. Jika memasukkannya
sampai tiga kali, maka hidung benar-benar bersih dari kuman. Hikmah tersebut
memperkuat sabda Rasulullah “Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (mengambil
air ke hidung) kecuali jika kamu berpuasa”.
Secara
ilmiah hidung terjaga bersih selama 3 sampai dengan 5 jam, kemudian kotor
kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu berikutnya.
Dari penelitian juga menyatakan bahwa persentase terkena penyakit bagi orang yang tidak sholat dan tidak berwudhu, lebih banyak dari pada orang-orang yang berwudhu. Istinsyaq dan Istintsar dapat menghilangkan 11 bakteri membahayakan yang ada dalam hidung, yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan, radang paru-paru, panas rheumatism, penyakit rongga hidung , dan lain-lain.
Dari penelitian juga menyatakan bahwa persentase terkena penyakit bagi orang yang tidak sholat dan tidak berwudhu, lebih banyak dari pada orang-orang yang berwudhu. Istinsyaq dan Istintsar dapat menghilangkan 11 bakteri membahayakan yang ada dalam hidung, yang menyebabkan penyakit saluran pernafasan, radang paru-paru, panas rheumatism, penyakit rongga hidung , dan lain-lain.
Dr.
Ahmad Syauqy Ibrahim, anggota Ikatan Dokter Kerjaan Arab Saudi di London dan
Penasihat Jantung mengatakan, “Para Pakar berkesimpulan bahwa mencelupkan
anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi
kuat, mengurangi kekejangan menjadikan rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya
kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan dan insomnia”. Sungguh,
Maha Suci Allah Yang Maha Agung.
Ibadah
wudhu tampaknya sepele dan mudah dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang
memandangnya biasa-biasa saja. Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna,
shalatnya pun tidak akan diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati
sederhana, manfaatnya sangat besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli
kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels,
seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria. Ia menemukan
sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam
tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf,
kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan
mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Ulama
fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara
kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti
tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki –memang paling banyak bersentuhan
dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu
yang harus dibasuh.
Mokhtar
Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu
bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh
bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian,
apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan
larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak
lebih muda.
Berbagai
penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan
oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas
padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh
atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga,
hidung, tangan, dan kaki.
Sebab,
penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang
dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga,
dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang
terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasul
SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya.
Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. “Umatku
nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu.”
Muhammad
Kamil Abd Al-Shomad, yang mengutip sumber dari Al-I’jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa
Al-Sunnah AlNabawiyah, menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan
dalam wudhu sangatlah besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan
menyela-nyela jari, berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung,
membasuh muka, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh
telinga, hingga membasuh kaki hingga mata kaki.
Buya
Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan
keutamaan wudhu. “Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap
Muslim diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu
belum lepas (batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf,
diterangkan pula hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung,
mulut, dan lidah kalau-kalau tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan
makan.
Mencuci
tangan dengan air dalam hati dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur
berbuat salah. Membasuh kaki dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat
hikmat-hikmat itu meskipun dalam hadis dan dalil tidak ditemukan.
Tujuannya
adalah supaya manusia jangan membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya
masih tetap kotor. Hati yang masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah
berwudhu, maka wudhunya lima kali seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan
tidak diterima oleh Allah SWT, dan shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan
dirinya dari perbuatan fakhsya’ (keji) dan mungkar (dibenci).”
Buya
Hamka menambahkan, wudhu itu dapat menyehatkan badan. “Bukanlah kita hidup ini
untuk mencari pujian dan bukan pula supaya kita paling atas di dalam segala
hal. Meskipun itu tidak kita cari, kalau kita senantiasa menjaga kebersihan,
kita akan dihormati orang juga.”
Mencegah
penyakit Bila kita mencermati dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW,
seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad,
sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah menderita penyakit, kecuali saat
sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara
yang benar niscaya dapat mencegah berbagai macam penyakit.
Menurut
sejumlah penelitian, berwudhu itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit.
Misalnya, penyakit kanker, flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala,
telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan sebagainya.
Dalam
penelitian yang dilakukan Muhammad Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan,
terungkap bahwa berwudhu dengan cara yang baik dan benar akan mencegah
seseorang dari segala penyakit. Dalam penelitiannya itu, Muhammad Salim juga
menganalisis masalah kesehatan hidung dari orang-orang yang tidak berwudhu dan
yang berwudhu secara teratur selama lima kali dalam sehari untuk mendirikan
shalat.
Salim
mengambil zat dalam hidung pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis
kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan
analisisnya, lubang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan
berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian dalam hidung, serta
permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun
orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga
hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu. “Sesungguhnya, cara
berwudhu yang baik adalah dimulai dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu
mengambil air dan menghirupnya ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya.
Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak tiga kali secara bergantian,” kata
Salim.
Dari
penelitiannya ini pula, Muhammad Salim berhasil meraih gelar master dari
Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya
penelitian ini, Rasul SAW pernah bersabda, “Sempurnakan wudhu, lakukan
istinsyaq (memasukkan air ke hidung), kecuali jika kamu berpuasa.”
(REPUBLIKA.CO.ID)
0 komentar:
Posting Komentar